RSS

Beginilah Seharusnya Berhijab Syar'i (Bagian 1)

BEGINILAH SEHARUSNYA BERHIJAB SYAR’I
BAGIAN 1
By Agus Ariwibowo


Berhijab syar’i bukan hanya perkara bagaimana tampil indah dimata, tidak juga melulu tentang cantik dilihat, apalagi hanya untuk mengejar modernisasi zaman. Akan tetapi berhijab syar’i adalah bagaimana bisa berpenampilan hanya untuk meraih ridhonya Allah SWT. Berpenampilan yang menjaga diri sendiri juga membantu menjaga laki-laki lain yang memandangnya.


Trend hijab makin kesini makin ramai, suatu hal yang patut sekali kita syukuri, karena makin banyak orang yang merasa bangga memakai  busana muslimah ini. Jika kita tarik kebelakang, ditahun 60 – 80an memakai hijab adalah suatu momok yang sangat menakutkan. Muslimah yang memakai hijab dimasa itu akan dikucilkan, sulit mencari pekerjaan, diusir dari sekolah atau kampusnya. Iya, pada kali ini kita tidak akan banyak membahas tentang fenomena hijab ditahun 60 – 80an, tapi pada intinya di masa-masa itu memakai hijab adalah sebuah perjuangan yang berat. Sangat jauh berbeda sekali dengan kondisi hari ini, dimana hijab menjadi trend busana, wanita-wanita yang berhijab tidak lagi mendapat ancaman, kucilan, pengusiran dan lain-lain. Akan tetapi  sebaliknya, orang-orang berhijab makin dihargai, dihormati. Selain itu dalam 3 tahun terakhir bisnis hijab bertumbuh sangat cepat, seiring dengan kampanye-kampanye hijab yang dilakukan oleh para hijabers. Hijabers adalah komunitas para penggiat hijab.

Semua hal ini sangat patut sekali kita syukuri, namun ada satu hal yang mesti kita perhatikan juga yaitu tentang kesyar’ian hijab. Karena tidak bisa dipungkiri ketika trend hijab menggeliat naik, maka lahirlah orang-orang “over kreatif” dalam berhijab. Ada yang hijabnya warna-warni sangat mencolok, ada juga yang memakai hijab dengan banyak sekali atributnya, ada juga yang diputar-puter kayak kembang gula, ada juga yang dibuat menonjol seperti punduk unta. Yang menyedihkan lagi, ternyata akhir-akhir ini muncul fenomena jilboobs, yaitu dimana seseorang wanita memakai hijab namun baju dan celananya ketat membentuk leku tubuh.

Mungkin hal ini menjadi pertanyaan bagi kita, seperti apa sih sebenarnya hijab yang syari menurut islam?, nah pada bagian ini InsyaAllah kita akan bahas tentang 8 kriteria hijab syari menurut Ahli hadits abad ini, Syaikh Muhammad Nashiruddin ibn Nuh Al bani. Beliau merinci ada lebih kurang 8 kriteria hijab syari yang mesti diikuti oleh setiap muslimah. Tapi pada kesempatan kali ini kita akan bahas 3 dulu.

1. Menutup dan Melindungi seluruh tubuh, selain yang dikecualikan.

Aisyah RA, berkata: ‘’Suatu hari, asma binti abu bakar menemui Rasulullah SAW dengan menggunakan pakaian tipis, beliau berpaling darinya dan berkata: ‘’wahai asma’’ jika perempuan sudah mengalami haid, tidak boleh ada anggota tubuhnya yang terlihat kecuali ini dan ini, sambil menunjuk ke wajah dan kedua telapak tangan.’’ (HR. Abu Daud).

Syarat pertama adalah menutup dan melindungi tubuh, ingat disini katanya menutupi bukan membungkus, artinya kalau menutupi tidak terlihat lekuk badan wanita tersebut. Seberapa besar ukuran bajunya?, ya disesuaikan dengan kondisi tubuh yang penting syaratnya adalah menutupi tubuh, sekali lagi tidak membentuk lekuk tubuh.

2. Kainnya Tebal

“Akan muncul di akhir ummatku, wanita-wanita yang berpakaian namun pada hakikatnya bertelanjang. Dia atas kepala mereka terdapat suatu penaka punuk unta. Mereka tidak akan memasuki syurga, dan tidak juga akan mencium aroma syurga. Padahal bau syurga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian” (HR. Muslim)

Al Imam Ibnu ‘Abdil Barr menjelaskan bahwa yang dimaksud berpakaian tetapi telanjang adalah wanita-wanita yang mengenakan pakaian tipis, sehingga terlihat kedalamnya dan juga membentuk lekuk tubuhnya. Belum membentuk dan menyembunyikan tubuh yang sebenarnya. Jadi syarat kedua hijab syari, pilih yang kainnya tebal dan tidak menerawang.

3.Bukan Tabarruj

Apa itu tabarruju?, berlebih-lebihan dalam berhias, contohnya bedak yang terlalu tebal, lips yang terlalu merah merona dan mencolok. Serta juga memakai wangi-wangian yang mencolok hingga meninggalkan jejak wangi ketika dia melewati seseorang.

Allah SWT mengingatkan kita dalam surat Al Ahzab ayat 33 :

“….Dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah…”

Selain itu prilaku seperti ini juga prilaku mubazir, mubazir uang karena untuk membeli peralatan kosmetik ini tentu tidak murah, apalagi ia akan diganti lebih dari 5 kali. Ya, kalau dia shalat tentu sehabis shalat akan kembali dibedakin tebal-tebal. Mubazir waktu juga, coba perhatikan orang yang menor seperti ini dalam sehari bisa menghabiskan waktu sampai 2 jam bahkan lebih hanya untuk berias. Sayang sekali, alangkah baik waktunya dialokasikan untuk ibadah.

Ya, itulah saudari-saudari semua, 3 ciri hijab syari, selamat mengamalkan dan juga tolong bagikan untuk yang lain.


Sumber : elmina

0 komentar:

Posting Komentar